Minggu, 08 Januari 2017

Teotema Sengsu by Mbak Andang

Sebelum tidur, saya kepikiran, soal sengsu.. tongseng asu. Ya kepikiran, kemarin kan ya Bombom kesayangan kami, mati kena jebakan potas. Masih sedih. Kangen. :(

Saya kepikiran usaha sengsu ini. Tentu ya banyak dari Teman-teman, mengalami sendiri kehilangan anjing karena dicuri maling anjing. Dipotas dulu baru dicolong. Banyak juga pasti yang agak beruntung bisa mengusahakan si anjing selamat. Sedikit beruntung bagi kami bisa menguburkan Bombom dan kami tetap bisa memilikinya sekalipun mati. Komet, Popo, Lollie adalah tiga ekor anjing kami yang kena potas dan tak tahu rimba bangkainya. Popo adalah kakak dari Bombom. Entahlah mereka memang ginuk-ginuk jadi ya mengundang hasrat maling.

We have to let go meski jujur, marah. Tega betul cari makan untuk keluarganya dari colongan anjing. Ngga halal.

Ya ya.. saya tahu dari sriwing-sriwing kiri-kanan ada pengepul daging anjing di sekitaran tidak jauh dari tempat saya tinggal. Heran saya, anjing yang mati dipotas itu kan ya gimana ya, bahan makanan berbahaya ya?

Bombom itu kelojotan ya ampun saya kalau ingat rasanya marah. Saya jadi ingat kasus Mirna. Saya bisa rasakan keluarganya melihat cara kematian Mirna. Bombom itu perutnya menghitam loh. Bisa bertahan tiga jam karena Bombom termasuk anjing yang doyan minum air. Rajin minum. Disiplin harian juga. Njalma.

Perut menghitam itu bukannya akumulasi racun kan? Organnya hancur. Gagal jantung atau lambung terkorosi. Racun beredar di darah.

Anjing penuh residu racun berbahaya begitu dimasak????? Sriwing-sriwingnya, ada cara khusus menutupi dan mengolah daging anjing potasan. Duh hiyung..

Buat saya, yang saya heran, apa saat makan sengsu, pembeli tidak menyempatkan diri iseng mikir ini anjing matinya dipotas apa dimatikan digebuk atau ditenggelamkan? Anjing ini anjing kudisan apa cacingan ngga ya? Anjing ini dulu ada kutunya ngga ya? Di darahnya ada parasitnya ngga ya? Ada bibit toksoplasma, CMV, atau bakteri lain ngga ya? Anjing ini anjing belian atau colongan ya? Yang jadi pemiliknya ikhlas ngga ya? Merugikan orang lain ngga ya?

Atau.. waton makan aja? Enak sih ya.

Hak setiap orang untuk berjualan sengsu. Hak setiap orang juga untuk makan sengsu.

Hak saya juga untuk melindungi anjing saya.

Tapi, apa usaha sengsu harus sebrutal itu? Saya dengar di Jogja utara ada peternakan anjing khusus untuk dikonsumsi. Pengusaha sengsu ya kalo beli anjing ya memang mahal. Kalo beli dari pemotas, harga memang miring. Untung jualan semalam bisa lebih banyak. Pemotasnya ya dapat duit. Ngga peduli ada anak-anak yang menangisi hewan kesayangannya.

Anjing dan kucing dititahkan Sang Pencipta sebagai hewan yang bisa berkomunikasi dengan manusia dengan cara yang lebih unik daripada hewan lain. Saya percaya itu.

Saya ini goblok, memang. Saya tidak bisa sampai pada tingkat pemikiran "daging anjing itu enak". Maafkan saya.

Hak setiap orang untuk berjualan dan makan sengsu, tapi, caranya tidak brutal.

Selamat malam. God bless you!